Sudah lama tidak menulis, sesuai judul, tulisan berikut hanya mengingatkan pada diri sendiri perlunya penyesuaian dalam pengukuran densitas green bean.
Standar pengukuran densitas green bean.
Pengukuran dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu: dengan memasukkan green bean ke dalam gelas ukur berukuran satu liter dan ditimbang. Maka akan didapat nilai XXX gram/liter. Beberapa roaster memakai angka densitas ini sebagai acuan dasar dalam menentukan suhu awal roasting. Semakin tinggi densitas, semakin tinggi suhu awal. Gw pribadi lebih banyak memakai suhu awal 180, dan kadang 160 atau 200.
Pertanyaannya: Apakah ini bisa dijadikan standar acuan untuk menetapkan suhu awal roasting (temperature charge) ? Tentu saja lebih baik mempunyai acuan dasar daripada tidak ada sama sekali.
Ada beberapa variabel lain yang harus dipertimbangkan, seperti tingkat kelembapan, dan ukuran biji. Dengan kelembapan yang lebih tinggi, maka ada tambahan berat air. Dengan ukuran yang lebih besar, maka ada lebih ruang kosong di antara biji kopi di dalam gelas ukur. Bayangkan kelereng di dalam sebuah toples, banyak ruang kosong diantara kelereng. Sekarang bayangkan dalam toples yang sama diisi oleh pasir, maka akan hilang ruang kosong diantaranya, diisi oleh pasir yang berukuran lebih kecil daripada kelereng.
WE (om Wiliam Edison) dalam bukunya "Master Roasting Coffee" menyarankan suhu awal 180 untuk mesin tipe drum berlubang untuk biji kopi dengan densitas dibawah 650 dan kadar air 11%.
Selain kedua variabel di atas juga ada variabel lain yg gw pertimbangkan dalam menentukan suhu awal; yaitu: proses paska panen, dan persentase berat batch terhadap kapasitas mesin.
Comments
Post a Comment