Skip to main content

Coffee Roasting using W600i part 2

PENGENALAN ALAT pada mesin W600i coffee roaster

Sharing experience. Januari 2018


Tulisan ini merupakan bagian kedua dari seri tulisan tentang mesin roasting kopi Feike W600i, buatan om William Edison. Gw di sini hanya menceritakan pengalaman gw, dan tulisan ini bukan merupakan manual resmi dari mesin roaster tersebut.

Bagian kedua seri tulisan ini menceritakan pengalaman gw tentang bagian atau alat di mesin W600i ini.


Knalpot

Kenapa gw kenalin alat ini duluan? Umumnya asap terjadi belakangan pada saat akhir roasting, dan fungsi alat ini adalah membantu mempercepat mengeluarkan asap dari dalam drum. Pengalaman gw, begitu kita pasang knalpot, suhu Et akan naik dan suhu Bt cenderung turun. Perlu dicatat gw roasting dengan jumlah volume kecil, sebesar 300ml sd 500 ml, atau setara dengan 250gr sd 400gr.
Kapan saat yang tepat memasang knalpot, tidak ada pakem khusus. Coba saja untuk roasting dengan knalpot dipasang sejak awal. Dan rasakan beda rasa kopi hasil roasting tanpa knalpot di awal roast dengan kopi hasil roast dengan knalpot terpasang sejak awal roasting.

     Teori gw ini sih: Airflow. Di mesin roaster ini tidak ada airflow kontrol, jadi penggantinya adalah menentukan kapan saat yang tepat memasang knalpot. Tidak ada pakem khusus. Coba saja langsung praktek, dua kali roasting: roasting pertama memakai knalpot sebagai sarana mengeluarkan asap pada akhir roasting, dan roasting kedua memakai knalpot sejak awal roasting. Saran gw, pake ukuran 400ml (sekitar minimal 300gr) green bean yang sama, faktor lain juga usahakan sama. Faktor yang terpengaruh dengan pemasangan knalpot sejak awal adalah energi panas dalam drum, atau kontrol suhu drum.
     Drum di mesin ini berlubang dan hasil pembakaran burner gas salah satunya adalah CO2. Dengan dipasang knalpot, CO2 ini cepat dikeluarkan dari drum sehingga rasa kopi less carbonic, atau lebih bersih. Itu teori gw. Tapi selain CO2 keluar, energi panas juga cepat keluar dari drum, sehingga proses roasting memerlukan waktu yang lebih panjang. Untuk mempercepat waktu roasting pakai api yang lebih besar. Tetapi perlu diperhatikan juga jangan sampai mengakibatkan scorching dan biji kopi pecah. Terutama jika memakai biji kopi yang memiliki densitas rendah.
       Pemakaian knalpot dari awal juga disarankan untuk biji kopi yang kadar airnya tinggi, dan biasanya dari proses paska panen semiwashed. Gunanya adalah untuk mengeluarkan uap air dari drum. Dengan demikian proses drying akan lebih efektif.
     Kekurangan dari memakai knalpot sejak awal roasting adalah kemungkinan biji kopi yang dihasilkan akan terasa "bantat" (tidak berkembang optimal). Tapi kue bronis juga punya penggemar, padahal kue bronis bisa dibilang kue "bantat". Volume biji kopi yang diroasting tanpa knalpot diawal dapat berkembang lebih dari 45%, sedangkan volume dengan knalpot diawal hanya berkembang kurang dari 45%. Waktu roasting juga mencapai lebih dari 13 menit. Jadi kalau target roasting green bean 300gr dengan waktu 8 - 12 menit, pemakaian knalpot diawal tidak disarankan.
     Jika memakai knalpot di tengah roasting, maka reaksi awal adalah delta Et naik dan delta Bt turun dan kemudian kembali kepada alur temperatur.

Regulator gas tekanan tinggi
     Pakai regulator gas tekanan tinggi, jika salah pakai regulator biasa, tidak akan cukup panas meroasting dalam waktu dibawah 20 menit.
     Regulator gas ini harus diatur. Atur tombol (putar ke kiri atau ke kanan) regulator gas tekanan tinggi ini agar dapat mengatur api mesin melalui tombol pengatur gas di mesin dari api kecil hingga api besar. Jika sudah mendapatkan posisi regulator yang pas, berilah tanda dengan spidol permanent. Jika tanpa sengaja posisi pengatur regulator gas berubah, kita masih dapat mengembalikan ke posisi yang semula. Ini untuk memudahkan pencatatan yang konsisten, karena tombol pengatur gas di mesin memakai ukuran tanda 0 sd 10 tanpa gas pressure gauge.

Tombol pengatur gas
Pastikan kita dapat mengatur api mesin dengan tombol pengatur gas ini dari api kecil ke api besar. Ukuran yang dapat dipakai adalah angka 0 sd 10.
   Untuk pencatatan ke log roasting bisa dipakai angka 10 sd 100, yang merepresentasikan angka 1 sd 10. Karena di mesin ini tidak memiliki gas pressure gauge. Untuk konsistensi besarnya gas maka setelan regulator gas jangan diganti ganti, tetap pada pengaturan yang telah diberi tanda.


Trier
Fungsinya untuk melihat biji kopi di dalam drum. Pemakaiannya cukup putar ke kiri tunggu sesaat kemudian cabut dari drum. Jangan lupa untuk mengembalikan ke posisi semula, supaya biji kopi kembali masuk drum. Caranya adalah memasukkan trier ke lubang dan kemudian putar ke kanan.
     Biasanya gw pakai trier ini untuk melihat biji kopi pada saat dry ends, dan saat akan drop atau mengeluarkan biji kopi, dan jika diperlukan untuk memastikan saat  mulai first crack.

    Dari pengalaman gw, fungsi lain dari trier ini adalah mengeluarkan panas, dan atau memasukan udara luar kedalam drum. Ketika trier dicabut dari drum maka ada sebagian udara panas yang keluar dari lubang kecil tempat trier ini, dan ini akan terlihat dari pembacaan suhu termometer Et. Umumnya gw lakukan sesaat menjelang first crack, atau pada saat awal first crack, dengan berkali kali mencabut trier dan memasang kembali. Delta Et akan menurun. Kemudian gw lakukan lagi setelah first crack selesai pada saat menjelang drop, kali ini sambil melihat bean apakah kematangannya sudah sesuai yang gw mau.


Lampu
Ini alat yang harus beli sendiri selain regulator gas tekanan tinggi. Fungsinya untuk lihat biji kopi secara jelas.


Thermometer digital
Thermometer digital ini penting untuk log ke komputer dan memudahkan pencatatan. Thermometer digital yang digunakan sebaiknya harus bisa disambungkan ke komputer dan support software Artisan.

Yang disediakan oleh om William adalah thermometer digital merk Mastech type MS6514. Dengan probe type K. Untuk Et panjang probe 10cm dan untuk Bt panjang probe 5cm. Diameter probe yang dipakai 5mm.

Ada tulisan dari Scott Rao yang menarik mengenai  probe ini. Silakan klik link probe ini untuk membacanya. Inti tulisan Rao yang gw tangkap adalah setiap jenis mesin roaster punya khas nya sendiri, jadi seorang roaster harus belajar mengenal karakter mesin roasternya.

Software ARTISAN
Untuk log roasting. Proses belajar roasting lebih mudah.

Untuk membaca dan mempelajari artisan bisa ke link ini ARTISAN.


  1. Artisan mempunyai grafik dengan sumbu x waktu, dan sumbu y temperatur di sisi kiri dan RoR di sisi kanan. Pada sumbu y, artisan bisa membagi beberapa bagian, suhu DE, suhu FC. Ketika proses roasting sedang berjalan kita dapat melihat perkiraan kapan DE, kapan FC, berapa persen proses development yang sedang berjalan.

Dari grafik diatas, kita bisa baca kapan atau menit keberapa dan pada suhu berapa turning point, dry ends, first crack, dan kita bisa melihat RoR.


Roast Profile video




Dalam video ini gw mau menunjukkan cara pengaturan suhu di mesin W600i ini. Karenanya gw menjelaskan peralatan yang menurut gw penting di mesin W600i agar bisa memudahkan mengatur suhu. Dengan kemampuan mengatur suhu, kita bisa mencoba berbagai roast profile yang kita inginkan dan menerapkan roast profile yang paling pas pada biji kopi tertentu.

Artisan dapat diatur agar garis DE dan garis FCs ada pada suhu tertentu. Selama proses roasting berlangsung, setelah TP Artisan akan memperkirakan waktu DE, kemudian waktu FCs. Pengaturan suhu DE dan FCs berdasarkan catatan kita untuk biji kopi tersebut sebelumnya. Sedangkan waktu DE dan waktu FCs bisa kita atur  secara tidak langsung melalui setelan gas selama proses roasting.


Selain pengenalan alat pada W600i, hal lain yang penting adalah pemanasan. Teori tentang energi panas bisa dibaca di Heat Transfer Method. Pemanasan yang kurang pas untuk roast profile tertentu akan mengakibatkan temperature spike dan temperature shift yang mengganggu. Ini akan gw jelaskan di tulisan berikutnya. Sampai ketemu di tulisan berikutnya ya... terima kasih sudah membaca.


Hashtag #Feike #W600i #CoffeeRoasting #coffee

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyesuaian dalam pengukuran densitas

 Sudah lama tidak menulis, sesuai judul, tulisan berikut hanya mengingatkan pada diri sendiri perlunya penyesuaian dalam pengukuran densitas green bean. Standar pengukuran densitas green bean. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu: dengan memasukkan green bean ke dalam gelas ukur berukuran satu liter dan ditimbang. Maka akan didapat nilai XXX gram/liter. Beberapa roaster memakai angka densitas ini sebagai acuan dasar dalam menentukan suhu awal roasting. Semakin tinggi densitas, semakin tinggi suhu awal. Gw pribadi lebih banyak memakai suhu awal 180, dan kadang 160 atau 200. Pertanyaannya: Apakah ini bisa dijadikan standar acuan untuk menetapkan suhu awal roasting (temperature charge) ? Tentu saja lebih baik mempunyai acuan dasar daripada tidak ada sama sekali. Ada beberapa variabel lain yang harus dipertimbangkan, seperti tingkat kelembapan, dan ukuran biji. Dengan kelembapan yang lebih tinggi, maka ada tambahan berat air. Dengan ukuran yang lebih besar, maka ada lebi

Coffee Roasting using W600i

COFFEE ROASTING WITH W600I Sharing experience. January 2018 Seri tulisan ini untuk berbagi pengalaman memakai W600i coffee roaster, dan bukan untuk mengajarkan pemakaian roaster buatan om William Edison. Om William punya kelas untuk coffee roasting, silakan hubungi beliau jika ingin belajar. Karena lokasi yang jauh, bali ke bekasi, gw terpaksa belajar otodidak menggunakan mesin ini, dibantu oleh om William sendiri melalui WA, dan juga advis dari om Faruk owner san9a. Terima kasih untuk om William dan om Faruk  yang sudah meluangkan waktu memberikan advis dan tips. Tulisan mas Toni Wahid juga jadi informasi yang berharga. Ada tulisan Scott Rao dll. Google aja. Untuk panduan umum pemakaian roaster ini, berikut link ke video nya om William.  Video tutorial Ini link tulisan pak Toni Wahid di blog beliau Cikopi.com mengenai mesin buatan om William Edison.  Review W600  dan bagian kedua.  Review W600 part 2 Tulisan ini tidak berdasarkan teori manapun, tetapi berdasar pengalama

Coffee Roasting using W600i part 3

COFFEE ROASTING WITH W600i PEMANASAN DRUM Sharing experience Ini adalah tulisan ketiga dari seri tulisan berbagi pengalaman memakai mesin mini roaster W600i. Seri ketiga ini menceritakan pengalaman dalam memanaskan mesin mini roaster ini. Coffee roasting adalah proses panas endoterm dan eksoterm. Secara singkat bisa dibaca di link berikut  Heat process in Coffee Roasting . Karenanya pemanasan mesin W600i juga penting. Tujuan dari pemanasan drum adalah mencapai suhu sesuai target pada saat memasukkan green bean ke dalam drum (charge temperature), dengan panas yang cukup merata di dalam drum. Suhu ini bisa berapa saja, tapi umumnya berkisar antara 160°C sampai dengan maksimal 250°C (seperti di video om William). Suhu yang dipakai adalah suhu Et (suhu drum). Tetapi gw tetap memperhatikan suhu Bt (suhu bean/bean temperature) meskipun bean belum masuk drum. Mini roaster ini memakai double wall. Suhu luar tidak langsung mempengaruhi suhu drum. Pemanasan mesin juga perlu mempe