Skip to main content

ROAST CONSISTENCY, coffee roasting from batch to batch

First article


Gw pakai W600i 1kg mini roaster dan data logger Artisan ver.1.0.0.

Setelah beberapa kali belajar memakai roaster ini, gw menyukai satu profile yang gw simpan untuk bean tertentu dalam jumlah tertentu. Data yang perlu disimpan adalah pengaturan gas dan pemasangan knalpot. Lihat gambar di bawah.




Dari gambar terlihat data berikut:

Selisih suhu Et dan Bt setelah pemanasan kurang lebih adalah 5oC.
Suhu Bt charge adalah 150,4oC
Pengaturan gas pada charge adalah 30%
Pada menit 1:30 gas dinaikkan 80%

Pada menit 5:40 gas diturunkan 75%
Pada menit 6:20 gas diturunkan 70%
Pada menit 7:25 gas diturunkan 65%
Pada menit 7:40 gas diturunkan 60%
Pada menit 9:10 gas diturunkan 55%
Pada menit 9:30 gas diturunkan 50%
Pada menit 9:55 gas diturunkan 45%
Pada menit 10:15 gas diturunkan 40%
Pada menit 11:20 knalpot dipasang
Pada menit 12:17 drop pada suhu 213,9oC.


Dengan pengaturan mesin di atas diharapkan kejadian yang serupa seperti di bawah.
Charge di menit 0:00 pada suhu 150oC
TP di menit 1:10 pada suhu 66oC
DE di menit ke 5:02 pada suhu 132,5oC
FC di menit ke 10:06 pada suhu 198,1oC
Drop di menit 12:17 pada suhu 213,9oC



Di artisan, buat hasil roast ini sebagai profile, dan atur profile background agar events serta annotations bisa ditampilkan. 

Tentu dengan bean yang sama, dan volume dan berat yang sama, gw mengharapkan bisa mengulang secara persis profile di atas.

Ada beberapa issue dalam meroasting secara konsistensi ini.
Profile dibuat pada batch pertama.
Pada batch kedua suhu drum yang berlapis 2 wall ini akan menyimpan panas lebih baik.
Selisih suhu Et dan Bt pada batch kedua kurang lebih 2oC. Ini berbeda dengan profile yang akan diikuti, dimana selisih awal Et dan Bt adalah sekitar 5oC. Hasilnya bisa dilihat pada gambar dibawah.
 

Hasil dari profile batch satu dan roast batch kedua
Charge di menit 0:00 pada suhu 150,4oC
TP di menit 1:10 @ 66,0oC  -----> 1:13 @ 69,2oC
DE di menit 5:02 @ 132,5oC ---> 5:02 @ 134,2oC
FC di menit 10:06 @ 198,1oC ----> 9:56 @ 199,2oC
Drop di menit 12:17 @ 213,9oC   ---> 12:26 @ 216,1oC


Bagaimana hasil pengulangan roast dengan profile yang sama pada batch yang sama, yaitu batch pertama setelah pemanasan. Pemansan harus sama, kalau tidak inilah yang terjadi.



Hasil dari profile batch satu dan roast batch pertama setelah pemanasan yang berbeda di hari yang berbeda
Charge di menit 0:00 pada suhu 150,4oC
TP di menit 1:10 @ 66,0oC  -----> 1:16 @ 70,5oC
DE di menit 5:02 @ 132,5oC ---> 5:30 @ 140,3oC
FC di menit 10:06 @ 198,1oC ----> 9:56 @ 198,9oC
Drop di menit 12:17 @ 213,9oC   ---> 12:26 @ 216,4oC


UPDATE 
January 10, 2019

Contoh-contoh di atas semua hanya mebicarakan statistik angka-angka. Pada prakteknya yang paling berperan adalah rasa kopi hasil cupping dari biji kopi yang di-roast dengan proses maillard dan development-nya.

Di bawah adalah grafik contoh yang "ekstrim"


suhu BT
Batch 1 -----> Batch 2
TP di menit 0:56 @ 80,2oC  -----> 1:16 @ 78,8oC
DE di menit 6:08 @ 154,7oC -----> 5:54 @ 158,2oC
FC di menit 9:29 @ 197,3oC -----> 9:19 @ 199,9oC
Drop di menit 12:10 @ 216,7oC   -----> 12:10 @ 216,8oC
Weight decrease 16,0% -----> 15,9%
Volume increase 57,1% -----> 59,4%

Statistik tidak berbeda jauh, tetapi rasa sangat berbeda jauh.
cupping batch 1 taste good, sweet, low acidity, nice flavor. Nice fragance.
Cupping batch 2 taste bad, underdev, a little sour, a bit grassy.

Batch 2 dilakukan sekitar 5 menit setelah batch 1 untuk menurunkan suhu drum.

Pada second batch suhu ET pada saat "Charge" memiliki selisih sekitar minus 2oC dari suhu BT nya. Pada batch 1 suhu BT sama dengan suhu ET. Ini mengakibatkan suhu TP pada batch 1 dan batch 2 memiliki selisih minus 1,4oC. Ini merepresentasikan energi panas awal dalam drum yang berbeda antara batch 1 dan batch 2.

Pada sekitar menit 5:20 ketika power gas diturunkan, pada batch 1 terjadi "shift" suhu, sedangkan pada batch 2 terjadi "spike" suhu (silakan baca Coffee Roasting using W600i part 3 - Pemanasan drum ).

Untuk mencapai konsistensi yang baik dari batch ke batch adalah melakukan semua hal secara teliti dan dengan kesabaran. :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penyesuaian dalam pengukuran densitas

 Sudah lama tidak menulis, sesuai judul, tulisan berikut hanya mengingatkan pada diri sendiri perlunya penyesuaian dalam pengukuran densitas green bean. Standar pengukuran densitas green bean. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu: dengan memasukkan green bean ke dalam gelas ukur berukuran satu liter dan ditimbang. Maka akan didapat nilai XXX gram/liter. Beberapa roaster memakai angka densitas ini sebagai acuan dasar dalam menentukan suhu awal roasting. Semakin tinggi densitas, semakin tinggi suhu awal. Gw pribadi lebih banyak memakai suhu awal 180, dan kadang 160 atau 200. Pertanyaannya: Apakah ini bisa dijadikan standar acuan untuk menetapkan suhu awal roasting (temperature charge) ? Tentu saja lebih baik mempunyai acuan dasar daripada tidak ada sama sekali. Ada beberapa variabel lain yang harus dipertimbangkan, seperti tingkat kelembapan, dan ukuran biji. Dengan kelembapan yang lebih tinggi, maka ada tambahan berat air. Dengan ukuran yang lebih besar, maka ada lebi

Coffee Roasting using W600i

COFFEE ROASTING WITH W600I Sharing experience. January 2018 Seri tulisan ini untuk berbagi pengalaman memakai W600i coffee roaster, dan bukan untuk mengajarkan pemakaian roaster buatan om William Edison. Om William punya kelas untuk coffee roasting, silakan hubungi beliau jika ingin belajar. Karena lokasi yang jauh, bali ke bekasi, gw terpaksa belajar otodidak menggunakan mesin ini, dibantu oleh om William sendiri melalui WA, dan juga advis dari om Faruk owner san9a. Terima kasih untuk om William dan om Faruk  yang sudah meluangkan waktu memberikan advis dan tips. Tulisan mas Toni Wahid juga jadi informasi yang berharga. Ada tulisan Scott Rao dll. Google aja. Untuk panduan umum pemakaian roaster ini, berikut link ke video nya om William.  Video tutorial Ini link tulisan pak Toni Wahid di blog beliau Cikopi.com mengenai mesin buatan om William Edison.  Review W600  dan bagian kedua.  Review W600 part 2 Tulisan ini tidak berdasarkan teori manapun, tetapi berdasar pengalama

Coffee Roasting using W600i part 3

COFFEE ROASTING WITH W600i PEMANASAN DRUM Sharing experience Ini adalah tulisan ketiga dari seri tulisan berbagi pengalaman memakai mesin mini roaster W600i. Seri ketiga ini menceritakan pengalaman dalam memanaskan mesin mini roaster ini. Coffee roasting adalah proses panas endoterm dan eksoterm. Secara singkat bisa dibaca di link berikut  Heat process in Coffee Roasting . Karenanya pemanasan mesin W600i juga penting. Tujuan dari pemanasan drum adalah mencapai suhu sesuai target pada saat memasukkan green bean ke dalam drum (charge temperature), dengan panas yang cukup merata di dalam drum. Suhu ini bisa berapa saja, tapi umumnya berkisar antara 160°C sampai dengan maksimal 250°C (seperti di video om William). Suhu yang dipakai adalah suhu Et (suhu drum). Tetapi gw tetap memperhatikan suhu Bt (suhu bean/bean temperature) meskipun bean belum masuk drum. Mini roaster ini memakai double wall. Suhu luar tidak langsung mempengaruhi suhu drum. Pemanasan mesin juga perlu mempe